Selasa, 10 Juli 2018

Naik Bajaj dari Gambir ke Pasar Senen

Malam itu adalah pengalaman saya pertama naik bajaj. Tidak ada rencana sebelumnya.
Biasanya saya naik ojek online, jika bepergian dari stasiun Gambir ke stasiun Pasar Senen. Saya berencana ke Jogja naik kereta. Tapi maklumlah..karena sering bolak balik Jakarta-Jogja, saya naik kendaraan yg menurut saya paling efisien (di kantong) dan nyaman. Apa itu? Kereta ekonomi atau bisnin. Perlu diketahui bahwa stasiun Gambir hanya diperuntukkan untuk kereta eksekutif. Sedangkan stasiun Pasar Senen untuk kereta ekonomi dan bisnis.

Kali itu.. diburu waktu. Saya akan menaiki kereta pkl 21.45. Pukul 21.15 baru turun dari DAMRI bandara. Dan... Smartphone tetiba nge-blank.
Yah.. naik angkutan umum konvensional deh.
Lihat taksi konvensional (tapi tentunya mahal, dan macet).
Nyari ojek, tapi gk lihat.
Sampai akhirnya ada bapak2 ngedeketin, saya pikir bapak ojek, ternyata bapak bajaj.
Yaudah deh..
Saya: "Sampai pasar Senen berapa pak?"
Bapaknya: "pasarnya apa?"
Saya: "stasiun pak"
Bapaknya: "tiga lima aja mbak"
Saya: "wah, mahal banget. Dua puluh aja deh pak", sambil berjalan.
Bapaknya: "dua lima, udah murah banget mbak"
Saya: sempet agak gak mau, tapi "yaudah deh pak".

Langsung naik, cuz cuz cuz, saya naik bajaj untuk pertama kalinya.
Dan.. di jalan, klakson bunyi berkali kali.
Hmm... Gini nih, kalau naik bajaj, suka sembarangan jalannnya.
Atau karena memang orang-orang di ibukota yg terlalu "bringas", kurang aware sama kenyamanan peraturan dan etika lalu lintas.
Ah.. tidak menyalahkan siapa pun.
Semoga bapak bajaj selalu sehat, mudah rezeki.
Aamiin...

Jakarta-Yogyakarta
10-11 Juli 2018
Dengan bersyukur, ikhlas, dan tersenyum.
:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar